Sejarah Zending Edisi (III)
Lanjutan.!!!
Banyak juga sobat-sobat dan kenalan bahkan ahli yang memberikan dukungan dalam usaha mengarang karya ini. Ada di antara mereka yang ahli. Ada yang bukan ahli. Saya merasa bahwa saya harus beterima kasih kepada mereka sekalian. Sebut namanya semua, itu hampir mustahil dan tak berguna untuk pembaca sebab nama-nama itu tidak di kenal umum.
Kami di kalangan Zending tak biasa mengucap terima kasih kepada istri dari perkerja. Tetapi terang sekali bagi kalangan luas, betapa pentingnya peranan “ibu Pendeta” atau “ibu Guru” secara istimewa dalam hal buku ini patutlah isteriku di sebut sebagai kawan kerja dalam karya ini. Dari permulaan ialah yang bekerja sama-sama dan menanggung sebagian besar tugas yang di percayakan kepada kami berdua. Dan begitu juga halnya dengan wanita-wanita pekerja sekalian. Siapa kah Dunia wanita, di luar dan di dalam kintal rumah-rumah? ini terlebih nyata untuk pengarang. sebetulnya namanya harus di paparkan sama-sama dengan nama saya sebagai pengarang karya ini. Lebihnya karena dia (M.R.Kamma Van Dijk) termasuk kaum kelurga Pendeta, G.L Bink, salah satu pelopor Zending di Mnukwar dan di Roon, yang kuburnya masih ada di pulau Roon itu Nenek isteriku ialah saudara perempuan dari pelopor yang termasyhur itu dan namanya tak akan pernah di lupakan dalam sejarah Pekabaran Injil, terlebih apa bila hal mengenai masalah “Komunikasi” sebagai mana anda akan sempat membaca.

Sebenarnya pekerjaan Zending zaman itu adalah “Karya yang Ajaib” Maka inilah Judul Dalam Bahasa Belanda :
“Dit Wonderlijke Werk” judul ini adalah Kutipan dari sebuah karangan Pendeta S.A Van Hoogstraten dari Surabaya pemimpin redaksi Majalah “De Opwekker”. Hal-hal yang saya ceritakan kepadanya mengenai penduduk Irian itu Menarik Perhatiannya, Sehingga ia mengajak saya untuk meneliti secara sistematis apa yang di alami, supaya karangan-karangan tentang itu dapat di cetak dalam majalah tersebut. Ajakannya Berhasil Juga. Sejam itu karya ini kepada Sam A.Van Hoogstatren almarhum sebab ia meninggal dunia di dalam penjara (1945).Ia pernah menulis dalam majalahnya (Mengenai Pekabaran Injil di Indonesia:
Jika kita sendiri sehati nanti kita akan maju bersama-sama dan memimpin Kristen daru suku-suku bangsa ini. satukanlah Tugas kita dan kita bukan berarti kebijaksanaan manusia cukup untuk melaksanakannya, akan tetapi kami harus bisa mengharap bahwa di perlukan kebijaksanaan. Kasih serta kekuatan yang lebih besar dari pada yang di miliki manusia, untuk karya yang ajaib ini”. Dan pada tahun 1940″ :
Kita akan di akan terjun kepada masa-masa yang gelap, tetapi kita akan kedepan, maju, samapi kepada Zaman kedatangan Kristus.
Terimah Kasih Untuk Para pembaca, Mungkin cerita ini hanyalah singkat namun bermamfaat bagi kita semua.
Sekian dan terima kasih.
Penulis : Demas Wamaer
Doc :Dr. F.C KAMMA