Deforestasi Hutan

Deforatasi Sangat Seksi di Bidang Industri, jika di kaji dan di lihat dari sisi, Bidang Kehutanan sangat merugikan ekosistem flora dan fauna. Dan  jika kita hanya melihat nilai ekonomis, maka kita memahami konsep pasar global, semakin meningkat jumlah Populasi, Manusia maka dengan sendiri kita menyadari bahwa permintaan Protein Nabati sangat besar secara, global dan pengembangan industrinya berada pada negara-negara berkembang beriklim tropis, dan itu menjadi kenyataan bahwa pemilik perusahaan tersebut ia tidak, melihat sosial dan lingkungan ia hanya berpatokan pada keutungan produksinya, dan faktanya banyak terjadi di lapangan, dan itu menjadi PR bagi kami yang memiliki status Orang Kehutanan, Apa yang menjadi langkah kita untuk mencegah, dan menjaga hutan supaya dapat mensterilkan pemanasan Global yang saat ini lagi, mengalami perubahan secara perlahan-lahan.

 Data Tutupan Lahan di Indonesia :
1.)Data Sawit Watch 2019, luas tutupan sawit mencapai 22,34 juta hektar tersebar di 22 provinsi dengan 90% berada di Sumatera dan Kalimantan. Luas lahan yang mencapai 1,2 kali Pulau Jawa itu menimbulkan konflik sosial, 52% dari 1.052 kasus merupakan konflik tenurial antara perusahaan sawit dan komunitas.

2.)Data resmi pemerintah, rilis 2019, menyebutkan, luas tutupan sawit nasional 16.381.959 hektar. Sedangkan, data Sawit Watch 2019, luas tutupan sawit mencapai 22,34 juta hektar tersebar di 22 provinsi dengan 90% berada di Sumatera dan Kalimantan.

Pada 2018, TPPKA menghimpun laporan konflik agraria dan sumber daya alam yang masuk melaluai KSP ada 555 kasus dengan luas 627.430,042 hektar, melibatkan 106.803 keluarga. Ia terdiri dari 306 kasus perkebunan (341.237,87 hektar), 163 kehutanan (246.746,73 hektar), 33 bangunan (2.259,936 hektar), infrastruktur 19 (2.288,536 hektar).



Penyebab Deforestasi Hutan Terjadinya  Akibat Pembukaan  Lahan Perkebunan, Menjadi Salah satu faktor Utama, Misalnya  kandungan Unsur hara pada Tanah sudah Mulai Menghilang Akibat,Tumbuhan kelapa sawit menjadi salah Tumbuhan yang tidak mendukung Proses perkembangan bakteri yang mengelola Tanah dari sisa pelapukan dan Menghasilkan unsur hara untuk kesuburan tanah tersebut.

           Bentang Alam Kelapa Sawit.

Kelapa Sawit menjadi Salah satu, Tanaman perkebunan yang sangat merugikan, Ekosistem di karenakan sebagai Peneyebab Perkembangan Tumbuhan  di sekitarnya. Dan Menyerap Air Lebih banyak di Bandingkan Tumbuhan lain.
Ini menjadi suatu masalah karena Kelapa Sawit Mampu memberikan Nilai Ekonomis, Tapi tak mampu menjadi Tumbuhan Rama Lingkungan.

Kelapa sawit Afrika (Elaeis guineensis)

Minyak sawit biasanya dianggap sebagai minyak goreng yang paling kontroversial - untuk alasan kesehatan dan lingkungan. Perkebunan kelapa sawit berada di bawah pengawasan ketat terhadap kerusakan Sosial dan Lingkungan, terutama karena Hutan huja. dengan keanekaragaman hayati tinggi dihancurkan, pengaruh Gas Rumah Kaca meningkat, dan pekerja buruh lokal terlantar oleh perusahaan minyak kelapa sawit yang tidak bermoral dan mata pencaharian tradisional terkena dampak negatif. Khususnya di Indonesia, ada juga tekanan yang semakin besar bagi produsen minyak kelapa untuk membuktikan bahwa mereka tidak membahayakan hewan langka dalam proses pembudidayaan.

Pada tahun 2018, iklan TV Natal oleh jaringan supermarket Inslandia, diproduksi oleh Greanpeace, dilarang oleh pengawas iklan UK Clearcast.Islandia telah berkomitmen untuk melarang minyak sawit dari produk mereknya sendiri pada akhir 2018.

Deforestasi Hutan di Riau Indonesia Dalam mengembangkan perkebunan kelapa sawit (2007).

Kelapa sawit adalah komoditas ekonomi bernilai tinggi dan menjadi sumber lapangan pekerjaan. Kelapa sawit memungkinkan pemilik lahan kecil berpartisipasi dalam ekonomi tunai dan memperbaiki infrastruktur lokal sekaligus membuka akses kesehatan dan pendidikan. Di beberapa wilayah, perkebunan kelapa sawit menggantikan praktik perkebunan tradisional, biasanya karena potensi nilai minyak sawit yang tinggi.

Akan tetapi, ada beberapa peristiwa ketika hutan justru dikembangkan oleh pemilik perkebunan tanpa konsultasi atau kompensasi terhadap suku pribumi yang tinggal di sana. Ini terjadi di Papua Nugini, Kolombia, dan Indonesia. Di negara bagian Sarawak, sejumlah pihak masih mempersoalkan apakah suku Long Teran Kanan telah diberitahu mengenai pengembangan hutan setempat untuk perkebunan sawit. Pengambilalihan tanah adat memicu konflik antara pemmilik perkebunan dan penduduk setempat di negara-negara tersebut.Perkebunan sawit semakin mengancam keragaman hayati, mendorong ratusan ribu spesies hewan ke ambang kepunahan, melepaskan emisi karbon ke atmosfer, dan melanggar hak asasi manusia. Anak-anak berusia tujuh tahun bekerja keras di siang hari untuk membantu keluarganya, bahkan kadang tidak dibayar sama sekali. Selain kehancuran lingkungan, hak asasi manusia merupakan permasalahan terpisah yang sama membahayakannya. Industri sawit merupakan satu dari empat industri terburuk untuk tenaga kerja paksa dan anak-anak.

Menurut laporan tahun 2008 oleh berbagai LSM, termasuk Friends of the Eart, perusahaan-perusahaan kelapa sawit kabarnya merebut lahan secara paksa dari suku pribumi di Indonesia. Selain itu, beberapa perkebunan sawit Indonesia bergantung pada tenaga kerja impor atau imigran ilegal sehingga banyak pihak yang mempersoalkan kondisi kerja dan dampak sosialnya.

Semoga Sumber informasi di atas dapat memberikan, Pengetahuan Untuk kit semua.


Penulis : Demas Wamaer 

Link :

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.mongabay.co.id/2020/08/27/menyoal-keseriusan-penyelesaian-konflik-agraria-di-kebun-sawit/amp/&ved=2ahUKEwjQstflnPX2AhVt4nMBHSv6BkcQFnoECAQQAQ&usg=AOvVaw2IvKW3ip7nyXd9ZXJ-ftGE

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit&ved=2ahUKEwiov-XCgPX2AhVSxjgGHU68CToQFnoECAQQAQ&usg=AOvVaw2ym12UN2S1xKz7vGGfh

TCh






Postingan populer dari blog ini

Pengenalan Jenis Pohon

Konspirasi Pendidikan Di Papua .

Jeritan Rakyat Jelata